Aditif apa yang dapat mempercepat pergantian kulit udang dan meningkatkan pertumbuhan?

udang -dmt

I. Proses Fisiologis dan Persyaratan Molting Udang
Proses pergantian kulit udang merupakan tahap penting dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Selama pertumbuhan udang, seiring bertambahnya ukuran tubuh, cangkang lama akan menghambat pertumbuhannya. Oleh karena itu, mereka perlu menjalani pergantian kulit untuk membentuk cangkang baru yang lebih besar. Proses ini membutuhkan konsumsi energi dan nutrisi tertentu, seperti mineral seperti kalsium dan magnesium, yang digunakan untuk pembentukan dan pengerasan cangkang baru; dan beberapa zat yang mendorong pertumbuhan dan mengatur fungsi fisiologis juga diperlukan untuk memastikan kelancaran proses pergantian kulit.

DMTmerupakan ligan yang efektif untuk reseptor rasa akuatik, yang memiliki efek stimulasi yang kuat pada saraf pengecap dan penciuman hewan akuatik, sehingga mempercepat kecepatan makan hewan akuatik dan meningkatkan asupan pakan mereka dalam kondisi stres. Sementara itu, DMT memiliki efek seperti cetakan, dengan aktivitas seperti cetakan yang kuat, yang dapat meningkatkan kecepatan molting udang dan kepitingb,terutama pada tahap pertengahan dan akhir budidaya udang dan kepiting, efeknya lebih nyata

Dimetiltetin-dmt-aditif-akuatik
Sebagai aditif pakan akuatik, DMPT juga sangat populer.
DMPT dan DMT adalah dua senyawa yang berbeda. Dalam akuakultur, keduanya terutama digunakan sebagai atraktan pakan, pemacu pertumbuhan, atau agen anti-stres, tetapi aplikasi dan efek spesifiknya bervariasi.

1. DMPT (Dimetil-β-propiothetin)

Fungsi Utama

  • Daya tarik makan yang kuat: Sangat merangsang nafsu makan pada ikan, udang, kepiting, dan spesies air lainnya, sehingga meningkatkan asupan pakan.
  • Peningkatan pertumbuhan: Kelompok yang mengandung sulfur (—SCH₃) meningkatkan sintesis protein, mempercepat laju pertumbuhan.
  • Peningkatan kualitas daging: Mengurangi penumpukan lemak dan meningkatkan asam amino umami (misalnya, asam glutamat), meningkatkan rasa daging.
  • Efek anti-stres: Meningkatkan toleransi terhadap stresor lingkungan seperti hipoksia dan fluktuasi salinitas.

Spesies Target

  • Ikan (misalnya, ikan mas, ikan mas crucian, ikan kerapu, ikan kerapu kuning besar)
  • Crustacea (misalnya udang, kepiting)
  • Teripang dan moluska

Dosis yang Direkomendasikan

  • 50–200 mg/kg pakan (disesuaikan berdasarkan spesies dan kondisi air).

2. DMT (Dimetiltiazol)

Fungsi Utama

  • Daya tarik makan sedang: Menunjukkan efek daya tarik bagi ikan tertentu (misalnya, salmonid, ikan kerapu laut), meskipun lebih lemah daripada DMPT.
  • Sifat antioksidan: Struktur tiazol dapat meningkatkan stabilitas pakan melalui aktivitas antioksidan.
  • Efek antibakteri potensial: Beberapa penelitian menunjukkan turunan tiazol menghambat patogen tertentu.

Spesies Target

  • Terutama digunakan dalam pakan ikan, terutama untuk spesies air dingin (misalnya salmon, trout).

Dosis yang Direkomendasikan

  • 20–100 mg/kg pakan (dosis optimal memerlukan validasi khusus spesies).

Perbandingan: DMPT vs. DMT

Fitur DMPT DMT
Nama Kimia Dimetil-β-propiothetin Dimetiltiazol
Peran Utama Atraktan pakan, promotor pertumbuhan Atraktan ringan, antioksidan
Kemanjuran ★★★★★ (Kuat) ★★★☆☆ (Sedang)
Spesies Target Ikan, udang, kepiting, moluska Terutama ikan (misalnya salmon, bass)
Biaya Lebih tinggi Lebih rendah

Catatan untuk Aplikasi

  1. DMPT lebih efektif tetapi lebih mahal; pilih berdasarkan kebutuhan pertanian.
  2. DMT memerlukan penelitian lebih lanjut untuk efek spesifik spesies.
  3. Keduanya dapat dikombinasikan dengan aditif lain (misalnya, asam amino, asam empedu) untuk meningkatkan kinerja.

Waktu posting: 06-Agu-2025